Text
Peluang integrasi informasi geospasial tematik (IGT) dalam penataan ruang berbasis mitigasi bencana: studi kasus di Kabupaten Bantul, DIY
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bantul yang telah secara eksplisit menekankan pada upaya pengurangan resiko bencana dalam tujuan penataan ruangnya. Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif eksploratif dengan metode kualitatif. Data yang digunakan yaitu data sekunder yang berupa dokumen RTRW Kabupaten Bantul tahun 2010-2030 dan peta-peta kawasan rawan bencana yang diroduksi oleh walidata Informasi Geospasial Tematik dalam kerangka kebijakan satu peta (KSP). teknik analisis data dilakukan melalui metode overlay dan metodesubjective matching untuk melakukan simulasi integrasi pendekatan multi hazard dalam rencana pola ruang, serta wawancara mendalam diperlukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi pendekatan multi hazard dalam penataan ruang berbasis mitigasi bencana di Kabupaten Bantul.
HAsil penelitian menujukkan bahwa Kabupaten Bantul belum mengimplementasikan pendekatan multi-hazard dalam penataan ruang wilayahnya. Permasalahan yang menghambat iplementasi pendekatan multi hazard dalam penataan ruang berbasis mitigasi bencana di Kabupaten Bantul dapat di kelompokkan menjadi dua aspek utama yaitu: teknis (data) dan institusional. Implementasi pendekatan multi hazard dalam penataan ruang berbasis mitigasi bencana dapat berhasil apabila ada upaya untuk meningkatkan aksebilitas data geospasial melalui konsep data sharing, meningkatkan kapasitas organisasi, serta integritasi pendekatan multi hazard dalam peraturan penataan ruang. Sehingga, pembahasan mengenai implementasi pendekatan multi hazard dalam peanataan ruang berbasis mitigasi bencana selain difokuskan pada metode pemetaan multi hazard juga harus ditekankan pada aspek institusional, yang meliputi pilar regulatif, normatif dan kognitif.
B20190930332 | 711.4 IRC p | Perpustakaan BIG (700-) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain