Text
Analisis pengaruh perubahan daerah sebaran erosi di Daerah Tangkapan Air (DTA) terhadap sedimentasi waduk menggunakan penginderaan jauh dan sistem informasi geografis (studi kasus: Waduk Sutami, Kabupaten Malang)
Waduk Sutami merupakan waduk yang terbentuk akibat terbendungnya aliran sungai Brantas yang memiliki manfaat sebagai tempat penampung air. Dengan manfaat tersebut kapasitas daya tampung air harus diperhatikan supaya pengoperasian waduk tetap berjalan, namun tidak dapat dipungkiri dapat berubah dikarenakan pendangkalan akibat sedimentasi.
Daerah sebaran erosi di DTA Waduk Sutami terdiri dari empat kelas tingkatan bahaya erosi, yaitu sangat ringan, ringan, sedang dan berat. Pada tahun 2016 daerah sebaran erosi dengan kelas sangat ringan, ringan sedang dan berat berturut-turut memiliki luasan seluas 189.699,088ha, 21.697,096ha, 556,326ha dan 1.191ha. Sedangkan pada tahun 2018 daerah sebaran erosi dengan kelas sangat ringan, ringan, sedang dan berat berturut-turut memiliki luasan seluas 188.940,881ha, 22.133,964ha, 877,603ha dan 1.253ha. Perubahan daerah sebaran erosi dapat berpengaruh terhadap sedimentasi yang terjadi di Waduk Sutami, dilihat dari luas kelas erosi ringan, sedang dan berat pada tahun 2018 mengalami kenaikan luasan dibanding tahun 2016 serta volume pengerukan tahun 2018 juga mengalami kenaikan dibanding tahun 2016 berturut-turut sebesar 402.840,00 ton menjadi 676.172,55 ton.
B20190930337 | 551.302 SIT a | Perpustakaan BIG (500-) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain