Text
Limpasan permukaan: secara kekurangan (spatial runoff)
Perencanaan tata ruang yang menjadi ciri pengembangan di kawasan perkotaan dapat diidentifikakan dengan peralihan fungsi lahan dari tidak kedap air (pervious) menjadi lahan kedap air (impervious) akan sangat erat berdampak pada perubahan tata air terutama berkaitan deng fenomena fenomena terjadinya limpasan atau genangan di lahan. Peralihan fungsi lahan dari tidak kedap air menjadi kedap air lahan tanpa memikirkan dampaknya dan tanpa upaya yang terenvana akan mengakibatkan ketidakseimbangan tata air di dalam daur hidrologi.
Referensi yang berkaitan dengan konsep pendekatan analisa limpasan secara spatial masih sangat minim ditemui, sebagian besar pendekatan limpasan masih menggunakan konsep satu titik kontrol tinjau. Dalam konteks perencanaan tata ruang pendekatan analisa berbasis keruangan sangat penting sekali mengingat perencanaan tata ruang akan sangat berkaitan dengan perubahan tata ruang., khususnya terkait junlah hujan yang menjadi limpasan permukaan dan air tanah.
Buku ini berisikan 5 Bab antara lain: Bab1 Menekankan pembahasan tentang hubungan limpasan permukaan dengan tata ruang; Bab 2 Menjelaskan mengenai kedudukan limpasan permukaan dalam sistem hidrologi serta tahapan-tahapan yang dilakukan dalam analisa transformasi hujan menajadi limpasan; Bab 3 Membahas kedudukan limpasan dalam sistem tata ruang; Bab 4 Memberikan penekanan pada model limpasan permukaan berbasis SIG serta model hidrologi KINEROS (Kinematic Runoff Erosion), selanjutnya ; Bab 5 membahas penerapan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk analisa limpasan dengan mengambil studii kasus di Kecamatan Klojen, Kota Malang.
B20191231432 | 711.4 DON l | Perpustakaan BIG (700-) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain