Text
Tata ruang Sungai Aluvial dan Sungai Non-Aluvial CAT dan Non CAT
Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang. Sungai adalah alur atau wadah air alami dan/atau buatan berupa jaringan pengaliran air beserta air didalamnya, mulai dari hulu sampai muara, dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan. Sistem sungai adalah daerah aliran sungai (DAS), sungai, dan anak-anak sungai. . Ruang sungai merupakan sistem sungai secara tiga dimensi, yaitu: ruang sungai di darat (di muka bumi dan di dalam bumi), di udara, dan di di laut. Aluvial adalah tanah (soil) atau endapan yang lepas, belum terpampatkan (unconsolidated) sehingga ada celah/rongga dimana air bisa lewat, tak melekat bersama menjadi batuan padat, tererosi, tersimpan, dan terbentuk (reshaped) oleh air dalam suatu bentuk/kondisi (form) bukan bentukan laut. CAT adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologik, tempat semua kejadian hidrogeologik seperti proses pengimbuhan, pengaliran, dan pelepasan air tanah berlangsung. Ruang darat (100%) Indonesia terbagi atas daerah aluvial dan non-aluvial, 7.977 DAS, 128 Wilayah Sungai, CAT 47% dan Non-CAT 53%. Ruang Indonesia terbagi atas ruang wilayah-wilayah provinsi, kabupaten, dan kota. Sampai saat ini Indonesia terdiri atas 34 provinsi, 416 kabupaten, 99 kota, 6.793 kecamatan atau distrik dan 79.075 kelurahan/desa dan akan terus berubah/bertambah bila terjadi pemekaran.
Penduduk Indonesia saat ini berkisar 265 juta orang dan akan terus bertambah seiring dengan laju pertumbuhan. Dua puluh tahun ke depan penduduk Indonesia alan menjadi 351 juta. MAsalah yang paling utama yang sudah dan akan terjadi adalah over population (kelebihan penduduk) di suatu daerah. Sebagai contoh, Pulau Jawa merupakan pulau yang terpadat di dunia untuk pulau dengan luas > 100.000km2, Berbagai persoalan akan, sedang dan terus berlangsung., di antaranya: benca banjir dan longsor di musim hujan dan bencana kekeringan di musim kemarau, serta kuantitas dan kualitas air yang terus menurun.
Oleh karena itu diperlukan tata ruang, baik buatan (wilayah-wilayah provinsi dan kabupaten/kota) maupun alam (DAS aluvial dan non-aluvial, ACT dan Non-CAT) yang dikaitkan dengan air. Pemahaman tentang sungai aluvial dan non-aluvial, CAt dan Non-CAT mutlak diperlukan. Buku ini secara sederhana menjelaskan hal tersebut sehingga dapat dimengerti dan selanjutnya merupakan salah satu rujukan dalam menata ruang wilayah komprehensif, integrasi, sinergi, dan harmoni tata ruang buatan dan tata ruang alami mutlak diperlukan. Tata ruang buatan harusnya mengikuti tata ruang alami.
B20201119167 | 551.48 ROB t | Perpustakaan BIG (500) | Tersedia |
B20201119168 | 551.48 ROB t | Perpustakaan BIG (500) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain